Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Jakarta menetapkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih kursi terbanyak dengan 18 kursi dari 106 kurs di DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029.
"Hari ini kami menetapkan jumlah kursi dan anggota Dewan terpilih dalam Pemilu 2024," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Wahyu Dinata dalam rapat pleno di Jakarta, Jumat.
Setelah jumlah kursi PKS, lalu PDI Perjuangan dengan 15 kursi dan Gerindra dengan 14 kursi. Kemudian empat partai politik masing-masing meraih 10 kursi, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Selanjutnya ada Partai Demokrat sembilan kursi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meraih delapan kursi serta PPP dan Perindo yang meraih masing-masing satu kursi.Sementara untuk calon anggota legislatif yang meraih suara terbanyak adalah kader PSI William Aditya Sarana dengan 39.720 suara di Daerah Pemilihan Jakarta 9.Baca juga: KPU DKI Jakarta tetapkan 106 anggota DPRDBaca juga: KPU DKI tetapkan Dharma-Kun penuhi syarat calon pasangan perseorangan
Selanjutnya Muhammad Thamrin dari PKS dengan 36.274 di Dapil Jakarta 6 dan Agustina H (Tina Toon) dengan 36.156 suara di Dapil Jakarta 2.
Ke-106 anggota Dewan ini terdiri dari 79 pria atau 74,5 persen dan 27 wanita atau 25,5 persen. Sementara untuk latar belakang pendidikan 29 orang SMA, satu orang D3, 44 orang strata satu (S1), 29 orang S2 dan tiga orang S3.Dapil Jakarta 1
1. Basri Basco dari Partai Golkar (21.823 suara)2. Nuchbatillah dari Gerindra dengan (19.543 suara)3. Muhammad Hasan Abdillah dari PKS (19.363 suara)4. Dian Pratama dari Gerindra (15.236 suara)5. Ismail dari PKS (14.480 suara)6. Wa Ode Herlina dari PDI Perjuangan (14.013 suara)7. Desie Christhyana Sari dari Partai Demokrat (13.279 suara)8. Alwi Moehamad Ali dari PAN (9.293 suara)9. Pandapotan Sinaga dari PDI Perjuangan (9.212 suara)10. Riano P Ahmad dari Partai Nasdem (8.878 suara)11. Elva Farhi Qolbina dari PSI (7.613 suara)12. Heriu Kustanto dari PKB (5.402 suara)
Dapil Jakarta 21. Agustina H (Tina Toon) dari PDI Perjuangan (36.156 suara)2. Dimaz Raditya dari Golkar (27.693 suara)3. Ramly HI Muhammad (Golkar 23.320 suara)4. Muhammad Idris dari Partai NasDem (17.263 suara)5. Oman Rohman Rakinda dari PAN (17.050 suara)6. Anggi Arando Siregar dari Gerindra (13.775 suara)7. Suhud Alnudin dari PKS (12.336 suara)8. Jhonny Simanjuntak dari PDI Perjuangan (10.845 suara)9. Neneng Hasanah dari Partai Demokrat (8.631 suara)
Dapil Jakarta 31. Hengky Wijaya dari PKB (17.768 suara)2. Tri Waluyo dari PKB (17.590 suara)3. Bebizie Sri Mulyati dari PAN (15.521 suara)4. Imamuddin dari Partai NasDem (12.815 suara)5. M Subki dari PKS (12.378 suara)6. Ida Mahmudah dari PDI Perjuangan (11.780 suara)7. Brando Susanto fati PDI Perjuangan (11.506 suara)8. Alief Bintang Haryadi dari Gerindra (11.364 suara)9. Bun Joi Phiau dari PSI (9.451 suara)
Dapil Jakarta 41. M Taufik Zoelkifli dari PKS (28.531 suara)2. Mayjen TNI Purn Ferrial Sofyan dari Demokrat (25.829 suara)3. Muhammad Lefy dari PKB (19.159 suara)4. Adnan Taufiq dari Gerindra (16.603 suara)5. Syahroni dari PAN (16.230 suara)6. Dwi Rio Sambodo dari Gerindra (14.645 suara)7. Judistira Hermawan dari Golkar (13.919 suara)8. Ghozi Zulasmi dari PKS (13.329 suara)9. Muhammad Ongen Sangaji dari Nasdem (12.533 suara)10. Josephine Simanjuntak dari PSI (5.154 suara)
Dapil Jakarta 51. Mujiyono dari Demokrat (20.454 suara)2. Abdurrahman Suhaimi daru PKS (19.721 suara)3. Nasdiyanto daru PKS (19.596 suara)4. Zita Anjani dari PAN (18.544 suara)5. Fuadi Luthfi dari PKB (14.309 suara)6. Pantas Nainggolan dari PDI Perjuangan (13.214 suara)7. Alia Noorayu Laksono dari Golkar (12.381 suara)8. Ali Hakim Lubis dari Gerindra (9.619 suara)9. Justin Adrian dari PSI (8.643 suara)10. Fatimah Tania Nadira Alatas dari Nasdem (8.481 suara)
Dapil Jakarta 61. Muhammad Thamrin dari PKS (36.274 suara)2. Matnoor Tindoan dari PKB (30.541 suara)3. Ryan Kurnia Ar Rahman dari Gerindra (19.956 suara)4. Misan Samsuri dari Demokrat (15.585 suara)5. Ahmad Moetaba dari PKB (15.121 suara)6. Muhammad Al Fatih dari PKS (12.844 suara)7. Sardy Wahab Sadri dari Golkar (12.803 suara)8. Bambang Kusumanto dari PAN (9.593 suara)9. Manuara Siahaan dari PDI Perjuangan (9.037 suara)10. Raden Gusti Arief dari Nasdem (5.300 suara)
Dapil Jakarta 71. Sutikno dari PKB (34.403 suara)2. Wibi Andriono dari Nasdem (23.925 suara)3. Khoirudin dari PKS (23.377 suara)4. Dadiyono dari Golkar (21.619 suara)5. Setyoko dari Gerindra (20.527 suara)6. Ali Muhammad Johan dari Demokrat (16.828 suara)7. Chica Koeswoyo dari Demokrat (15.578 suara)8. Zahrina Nurbaiti dari PKS dengan 14.197 suara9. Astrid Kuya dari PAN (13.404 suara)10. Francine Eustacia dari PSI (10.000 suara)
Dapil 81. Nabillah Aboe Bakar Al Habsyi dari PKS (26.344 suara)2. Yusuf dari PKB (22.718 suara)3. Achmad Yani dari PKS (18.865 suara)4. Habib Muhammad Bin Salim Alatas dari PAN (17.332 suara)5. Ade Suherman dari PKS (16.490 suara)6. Nova Harivan Paloh dari Nasdem (15.441 suara)7. Wahyu Dewanto dari Gerindra (14.831 suara)8. Yuke Yurike dari PDI Perjuangan (12.302 suara)9. Nurhasan dari Gerindra (11.631 suara)10. Lazarus Simon Ishakdari Demokrat (10.506 suara)11. Farah Savira dari Golkar (8.998 suara)12. August Hamonangan dari PSI (8.275 suara)
Dapil 91. William Aditya Sarana dari PSI (39.720 suara)2. Inggard Joshua dari Gerindra (29.295 suara)3. Lukmanul Hakim dari PAN (23.023 suara)4. Lauw Siegvrieda dari PDI Perjuangan (21.019 suara)5. Gias Kumari Putra dari Nasdem (19.525 suara)6. Nur Afni Sajim dari Demokrat (19.169 suara)7. Sholikhah dari PKS (18.958 suara)8. Ahmad Ruslan dari PKB (13.762 suara)9. Dina Masyusin dari Partai Perindo dengan 12.01910. Andri Santosa dari Golkar (11.615 suara)11. Hilda Kusuma dari PDI Perjuangan (11.420 suara)12. Rany Mauliani dari Gerindra dengan 11.152 suara
Dapil 101. Ima Mahdiah dari PDI Perjuangan (28.479 suara)2. Hardiyanto Kenneth dari PDI Perjuangan (26.168 suara)3. Jupiter dari Nasdem (25.765 suara)4. Abdul Aziz dari PKS (22.006 suara)5. Yudha Permana dari Gerindra dengan 20.107 suara6. Jamilah Abdul Gani dari Gerindra (16.664 suara)7. Wita Susilowaty dari Demokrat (15.887 suara)8. Inad Luciawaty dari PKS (12.331 suara)9. Syafi Fabio Djohan dari Golkar (12.060 suara)10. Kevin Wu dari PSI (12.033 suara)11. Husen dari PAN (11.694 suara)12. Uwais El Qoroni dari PKB (6.549 suara)
Pewarta: Mario Sofia NasutionEditor: Sri Muryono Copyright © ANTARA 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta resmi menetapkan perolehan kursi caleg DPRD DKI Jakarta terpilih di Pileg 2024. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi yang yang paling banyak mengamankan kursi di DKI.
Dari total 106 kursi yang tersedia, 18 di antaranya berhasil didapatkan oleh PKS. Penetapan suara dan kursi ini dibacakan oleh Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata di Jakarta, Jumat (23/8).
Kemudian, parpol terbanyak yang mendapatkan kursi di DKI adalah PDIP dengan 15 kursi. Kemudian diikuti oleh Gerindra sebanyak 14 kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PKB, Golkar, NasDem, dan PAN masing-masing mendapat 10 kursi. Lalu, Demokrat 9 kursi. Jumlah ini beda tipis dengan PSI dengan 8 kursi.
Sementara itu, Partai Perindo dan PPP hanya mendapat masing-masing 1 kursi untuk DPRD DKI Jakarta.
Berikut perolehan suara dan kursi partai DPRD DKI:
1. PKB 10 kursi (9,43%)2. Partai Gerindra 14 kursi (13,21%)3. PDIP 15 kursi (14,15%)4. Partai Golkar 10 kursi (9,43%)5. Partai NasDem 10 kursi (9,43%)6. Partai Buruh 0 kursi (0,00%)7. Partai Gelora 0 kursi (0,00%)8. PKS 18 kursi (16,98%)9. PKN 0 kursi (0,00%)10. Partai Hanura 0 kursi (0,00%)11. Partai Garuda 0 kursi (0,00%)12. PAN 10 kursi (9,43%)13. PBB 0 kursi (0,00%)14. Partai Demokrat 9 kursi (8,49%)15. PSI 8 kursi (7,55%)16. Partai Perindo 1 kursi (0,94%)17. PPP 1 kursi (0,94%)18. Partai Ummat 0 kursi (0,00%)
tirto.id - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengumumkan struktur Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk periode 2024-2029. Salah satu AKD dalam DPRD DKI adalah struktur komisi.
Khoirudin menjelaskan bahwa ada lima fraksi yang mendapatkan jatah kursi ketua komisi. Beberapa di antaranya adalah PKS dan PDIP yang merupakan dua fraksi dengan perolehan suara tertinggi dalam Pileg Jakarta 2024. Selain dua fraksi itu, tiga fraksi lain juga mendapatkan jatah kursi ketua komisi.
"Komisi A itu dipimpin oleh Partai Gerindra, Komisi B itu dipimpin Nasdem, Komisi C dari Golkar, Komisi D dari PDIP, dan Komisi E dari PKS," terang Khoirudin kepada awak media, Selasa (8/10/2024).
Meski begitu, politisi PKS tersebut belum mengungkapkan nama-nama masing-masing ketua komisi. Yang jelas Khoirudin meyakini pembagian kursi ketua komisi berlangsung secara kondusif.
Menurutnya, pembagian kursi ketua komisi juga dicapai bersama semua fraksi dengan prinsip adil dan proporsional.
Pembagian kursi ketua komisi didahului musyawarah pimpinan partai tingkat provinsi. Kemudian, perwakilan fraksi DPRD Jakarta menggelar rapat tertutup untuk menentukan kursi ketua komisi pada Senin (7/10/2024).
"Kesepakatan AKD, adil dan proporsional. Semuanya dibagi berdasarkan jumlah suara, jumlah porsi yang dimiliki oleh fraksi-fraksi. Tidak ada yang ditinggalkan, tidak ada yang terdzalimi, tercapai kesepakatan secara musyawarah," urai Khoirudin.
"Dengan musyawarah dan mufakat, semuanya berlapang dada, dicapai kesepakatan yang semuanya mengutungkan, semuanya dimenangkan, tidak ada yang dirugikan," lanjut dia.
Khoirudin juga mengatakan bahwa penentuan kursi ketua komisi dilakulan secara tertutup lantaran dikhawatirkan rapat akan berlangsung ricuh. Akan tetapi, rapat berlangsung dengan kondusif.
"Kami menghindari suasana riuh, gaduh, terekspos. Jadi, kami tertutup saja dulu karena potensinya gaduh. Ternyata dengan izin Allah, semuanya berjalan lancar," sebut Khoirudin.
Reporter: Muhammad NaufalPenulis: Muhammad NaufalEditor: Fadrik Aziz Firdausi
- Seperti diduga sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada di urutan teratas dalam perolehan suara untuk DPRD DKI Jakarta. Sedangkan untuk DPR RI, PKS dan Partai Demokrat sama-sama memperoleh kursi terbanyak dari Provinsi DKI Jakarta.Demikian hasil rekap perolehan suara yang diterima wartawan dari KPU DKI di Hotel Arya Dutta, Jakarta, Sabtu (17/4/2004). Pada pemilu 2004, ada 75 kursi kursi DPRD DKI yang diperebutkan parpol. PKS mendapat 18 kursi (24 persen). Selanjutnya, berturut-turut disusul Partai Demokrat (16/21,33 persen) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP/10/13,33 persen).Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), masing-masing mendapat 7 kursi (9,33 persen). Partai Amanat Nasional (PAN) memperoleh 6 kursi (8 persen). Sementara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Damai Sejahtera (PDS) masing-masing meraup 4 kursi (5,33 persen). Sedangkan 3 kursi (4 persen) lainnya diraih Partai Bintang Reformasi (PBR).Untuk kursi DPR, PKS dan Partai Demokrat masing-masing mendapat 5 (23,8 persen) dari total 21 kursi yang diperebutkan di DKI. PDIP mendapat 3 kursi (14,3 persen). Empat partai lainnya, yakni Partai Golkar, PPP, PAN dan PDS masing-masing memperoleh 2 kursi (9,5 persen).Posisi teratas perolehan suara DPD DKI diduduki Mooryati Soedibyo dengan 442.006 suara (10,6 persen). Selanjutnya diikuti Sarwono Kusumaatmaja (431.350 suara/10,4 persen), Diem Triani Benyamin (340.478/8,2) dan Marwan Batubara (299.703/7,2).
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS meraih perolehan kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Jakarta berdasarkan penetapan dan pengesahan Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta.
PKS mendapatkan 16,98 persen suara atau 18 kursi di DPRD Jakarta. Disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sebesar 14,15 persen atau 15 kursi dan Partai Gerindra sebesar 13,21 persen atau 14 kursi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penetapan dan pengesahan total perolehan suara dan kursi partai politik (parpol) di 10 daerah pemilihan atau dapil itu dihadiri oleh parpol peserta pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu, hingga pejabat Provinsi DKI Jakarta pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Ketua KPU DKI Wahyu Dinata mengatakan, perbedaan hasil penetapan pasca-sengketa Pileg yang diputus oleh Mahkamah Konstitusi atau MK minim. Dia menyebut, perbedaan pascaputusan MK itu hanya terletak pada perolehan kursi antara Partai Demokrat dan Partai NasDem di Dapil 2.
"Hanya beda satu kursi, berganti antara kursi Demokrat ke NasDem," katanya ditemui di Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2024.
Adapun total perolehan kursi DPRD Jakarta dari 18 partai politik peserta pemilu berjumlah 106 kursi.
Wahyu mengatakan, hasil penetapan perolehan suara dan kursi ini yang akan dijadikan acuan bagi partai politik untuk mendaftarkan calon gubernurnya.
"Pendaftaran gubenur nanti pakai hasil yang kami tetapkan hari ini," ujarnya.
Dia mengatakan, pengumuman persyaratan pendaftaran calon kepala daerah di DKI Jakarta bakal disampaikan pada 24 hingga 26 Agustus 2024. Sementara pendaftaran pasangan calon kepala daerah dibuka pada 27 Agustus 2024.
Berikut daftar total perolehan kursi parpol peserta pemilu Jakarta pascaputusan MK yang sudah disahkan KPU DKI Jakarta.
Pilihan Editor: Dharma Pongrekun Serahkan kepada Tuhan Soal Lolos Tidaknya ke Pilkada Jakarta
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan ada 106 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk masa jabatan 2019-2024.
Dari hasil Pemilu 2019, kursi DPRD DKI Jakarta paling banyak diraih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yakni 25 kursi atau 23,58% dari total kursi yang tersedia.
Partai politik dengan perolehan kursi terbanyak berikutnya adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 19 kursi (17,92%). Diikuti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 16 kursi (15,09%), Partai Demokrat 10 kursi (9,43%), dan Partai Amanat Nasional (PAN) 9 kursi (8,49%).
Setelahnya ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meraih 8 kursi (7,55%), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) 7 kursi (6,6%), Partai Golongan Karya (Golkar) 6 kursi (5,66%), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5 kursi (4,72%), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1 kursi (0,94%).
Adapun dalam Pemilu 2019 DKI Jakarta terbagi menjadi 10 daerah pemilihan (dapil). Berikut rincian alokasi kursi DPRD DKI Jakarta berdasarkan dapilnya:
(Baca: Ini Jumlah Dapil di 38 Provinsi Indonesia pada Pemilu 2024)